Kamis, 11 Januari 2024

GUNUNG BERAPI

 Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.[1]

Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku dan mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain.

Bahaya dari debu vulkanik adalah terhadap penerbangan khususnya pesawat jet karena debu tersebut dapat merusak turbin dari mesin jet.[2] Letusan besar dapat mempengaruhi suhu dikarenakan asap dan butiran asam sulfat yang dimuntahkan letusan dapat menghalangi matahari dan mendinginkan bagian bawah atmosfer bumi seperti troposfer, tetapi material tersebut juga dapat menyerap panas yang dipancarkan dari bumi sehingga memanaskan stratosfer.

Lebih lanjut, istilah "gunung api" juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcano (gunung api es) dan mud volcano (gunung api lumpur). Gunung api es biasa terjadi di daerah garis lintang tinggi yang mempunyai musim dingin bersalju.

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).[1] Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik dan lebih, dimana Lempeng Pasifik saling bergesek dengan lempeng-lempeng tetangganya.

Gunung berapi dapat dijumpai dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah fase menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.[1] Namun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu yang sangat lama, lebih dari ribuan tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.[3]

Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lava, dimana lava ini dapat berubah menjadi lahar setelah mengalir dan bercampur dengan material-material di permukaan bumi. Selain dari aliran lava, kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.

Ilmu yang mempelajari gunung berapi dinamakan Vulkanologi, dimana ilmu ini mempelajari letusan gunung berapi untuk tujuan memperkirakan kemungkinan letusan yang bisa terjadi dari suatu gunung berapi, sehingga dampak negatif letusan gunung berapi dapat ditekan.





Senyawa

 Penamaan Rumus Senyawa

Pemberian nama suatu senyawa dengan cara menuliskan nama unsur logam terlebih dahulu, diikuti nama unsur non logam dan diakhiri -ida.

Apabila senyawa terdiri atas unsur-unsur non logam, penamaan senyawa menggunakan awalan yang menyatakan jumlah atom unsur penyusun. Awalan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Jumlah unsur 1 : Mono

Jumlah unsur 2 : Di

Jumlah unsur 3 : Tri

Jumlah unsur 4 : Tetra

Jumlah unsur 5 : Penta

Jumlah unsur 6 : Heksa

Jumlah unsur 7 : Hepta

Jumlah unsur 8 : Okta

Jumlah unsur 9 : Nano

Jumlah unsur 10 : Deka

Contoh penamaan senyawa:

- N2O3 (dinitrogen trioksida)

- NaCl ( natrium klorida)

- PCl5 (fosfor penta klorida)

Jenis-jenis Senyawa
Berdasarkan asal pembentuknya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.

1. Senyawa Organik

Senyawa organik berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis. Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya.

Sifat senyawa organik tidak mudah larut air, namun akan larut jika dicampur dengan pelarut yang sifatnya organik juga. Selain itu, akibat unsur pembentuknya yang berupa karbon (C), senyawa organik cenderung akan mudah terbakar.

2. Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi. Senyawa ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik. Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan cenderung tidak mudah terbakar.

Contoh Senyawa Organik dan Anorganik
- Contoh senyawa organik: gula (C12H22011), alkohol (C2H3OH), dan urea (CO(NH2)2).

- Contoh senyawa anorganik: air (H2O), garam (NaCl), karbondioksida (CO2), CaCo3 (Kalsium Karbonat), NaOH (Natrium Hidroksida), dan SiO2 (Silikon Dioksida).





Unsur

 Pengertian Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Untuk mempermudah pemahaman, mari ambil contoh air seperti yang telah disinggung sebelumnya.

Air adalah zat murni yang tersusun atas oksigen dan hidrogen. Oksigen dan hidrogen tersebutlah yang merupakan unsur-unsur dalam air. Unsur-unsur tersebut tidak dapat diuraikan lagi agar menjadi lebih sempurna.

Sejauh ini para ahli menyatakan bahwa ada lebih dari 110 unsur. Sebagian besar unsur yang diketahui adalah unsur alami dan sisanya adalah unsur buatan.

Unsur alami adalah unsur yang terbentuk tanpa campur tangan manusia, sedangkan unsur buatan adalah unsur yang dengan sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai macam keperluan.

Lambang Unsur
Unsur biasanya ditulis dalam lambang. Tujuan penggunaan lambang unsur atau simbol unsur adalah agar mudah ditulis, dipelajari, dan dihafal. Awalnya para ilmuwan telah membuat lambang unsur yang dikaitkan dengan benda langit, sebagaimana dijelaskan dalam buku Seri IPA Kimia 1 SMP Kelas VII oleh Crys Fajar Partana.

Namun ternyata penggunaan lambang unsur dengan model seperti itu cukup sulit untuk didokumentasikan dan dihafal. Karenanya, ilmuwan kembali mencari lambang yang lebih mudah dan sederhana, yakni lambang yang digunakan hingga saat ini.

Lambang unsur yang digunakan sampai sekarang merupakan usul dari J.J. Berzelius (1779-1848). Ia mengusulkan untuk memberikan lambang berdasarkan huruf-huruf yang terdapat pada nama latin unsur tersebut.




Kamis, 04 Januari 2024

CAHAYA

  Pemanfaatan Cahaya dalam kehidupan sehari-hari


  • Menghasilkan Energi Listrik yang Ramah Lingkungan
Penggunaan listrik tenaga surya sangat ramah lingkungan. Energi matahari tidak menghasilkan gas rumah kaca maupun mencemari air.
Tidak dibutuhkan banyak air untuk pemeliharaan energi matahari, berbeda dengan pembangkit listrik tenaga nuklir yang membutuhkan 20 kali air lebih banyak.
  • Membantu Tumbuhan Berfotosintesis
Energi matahari juga bermanfaat untuk membantu proses fotosintesis tumbuhan, yang akan menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan itu akan dihirup oleh manusia dan hewan. Jadi, matahari secara tak langsung merupakan sumber kehidupan makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
  • Melindungi Temperatur Udara
Energi matahari berfungsi untuk menjaga temperatur udara. Tanpa adanya energi matahari, maka makhluk hidup tidak akan memperoleh kehangatan.
Sebagai contoh, tanpa stabilisasi temperatur, maka tumbuhan akan lebih cepat lemas dan akhirnya layu. Hal ini karena pada suhu yang terlalu rendah, proses penguapan akan jadi semakin lama dan tidak baik bagi keberlangsungan hidup tumbuhan tersebut.
  • Mengeringkan Tanah
Proses pengeringan tanah juga membutuhkan cahaya matahari. Ada beberapa biji bunga yang bisa lebih subur ketika tumbuh di tanah kering, seperti bunga matahari. Setelah kering, maka biji bunga yang terjatuh di tanah ini dapat tumbuh subur.
  • Menjadi Sumber Nutrisi
Tumbuhan yang diberikan penerangan cahaya buatan tidak bisa tumbuh maksimal. Nah, cahaya matahari merupakan sumber nutrisi yang tepat untuk menumbuhkan tumbuhan dengan maksimal.




GELOMBANG

 Pemanfaatan Glombang dalam Kehidupan sehari-hari


1. Macam Gelombang Elektromagnetik

Macam gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan medium atau perantara untuk dalam proses perambatan getarannya. Macam gelombang ini dapat ditemui pada gelombang sinar gamma, sinar X, inframerah, sinar ultraviolet, gelombang radio, gelombang radar, dan gelombang televisi.


2. Macam Gelombang Mekanis

Macam gelombang mekanis merupakan gelombang yang membutuhkan medium atau perantara untuk mengalirkan getarannya. Diketahui, hampir semua macam gelombang yang ada termasuk macam gelombang mekanis.

3. Macam Gelombang Stasioner

Macam gelombang stasioner merupakan gelombang yang memiliki fase dan amplitudo yang berubah-ubah atau tidak sama dalam setiap titiknya. Perubahan fase dan gelombang ini akan terus terjadi selama gelombang bergerak. Macam gelombang ini contohnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.

Gelombang stasioner terjadi akibat adanya penggabungan dua macam gelombang, yaitu macam gelombang pantul dan macam gelombang masuk. Macam gelombang pantulan yang terjadi bisa dalam bentuk pantulan dengan puncak atau bukit yang tetap. Gelombang pantul juga bisa masuk sebagai kelanjutan dari gelombang sebelumnya yang memiliki fase padat.




GETARAN

 

Getaran Senar Gitar

Ketika bermain gitar, tentu yang diharapkan yaitu suara dari senar gitar yang sedang dipetik. Ketika senar gitar dipetik, maka seketika akan mengalami getaran.

Getaran senar itulah yang kemudian membuat udara yang ada dalam tabung gitar bergetar dan menekan udara sekitar dan membuat gelombang bunyi.

Senar gitar yang dipetik kemudian akan membuat gelombang bunyi merambat ke segala arah hingga sampai ke telinga.





Getaran Pada Blender

Ketika mesin blender dioperasikan, energi listrik akan diubah menjadi gerakan putaran.

Gerakan putaran tersebut ditransmisikan melalui poros dan koneksi putar ke pisau blender. Pisau kemudian akan berputar dengan kecepatan tinggi, menciptakan gaya putaran yang kuat.

Gaya ini menyebabkan bahan makanan di dalam wadah blender bergerak dan dicampur bersama-sama.

Getaran yang dihasilkan oleh putaran pisau memungkinkan bahan makanan di dalam blender menjadi halus dan tercampur dengan baik.

















 

Hanida Zulfa Nur Aini Template by Ipietoon Cute Blog Design